BAB. 2
STRUKTUR POLITIK
KELOMPOK 5 :
1. DIANA SETIA NINGSIH
2. SURYANI
3. ELVINA MELSING
4. LILIS SURYANI
5. RAGIL PURNOMO AJI
DOSEN PENGASUH :
JUNAIDI. S. Sos
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RAHMANIYAH
SUNGAI LILIN
2011
STRUKTUR POLITIK
Pengantar
Selain dipengaruhi oleh lingkungan fisik tertentu, kehidupan berbagai komunitas manusia pun dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial. Tercakup dalam faktor fisik adalah geografi dan demografi. Sedangkan dalam faktor social adalah teknologi, lembaga-lembaga dan kebudayaan. Jika faktor fisik bersifat alamia, faktor sosial bersifat artificial ( buatan manusia ).. meskipun berbeda sifat kedua faktor tersebut saling berinteraksi.
1. Struktur Fisik
Teritorium dan Populasi ( wilayah dan penduduk ) adalah dua hal mustahil yang dapat dipisahkan. Karena kedua hal ini menjadi unsur dasar dalam studi tentang Negara dan studi tentang politik pada umumnya.
1.1 Struktur Geografis
Dari segi geografis terdapat tiga faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan politik, diantaranya sebagai berikut.
a. Iklim
Menurut Aristoteles, iklim yang dingin memungkinkan kebebasan sedangkan iklim yang panas memungkinkan perbudakan. Sedangkan menurut Montesquieu mengungkapkan kembali bahwa “panas yang tinggi melemahkan kekuatan” sedangkan “iklim yang dingin terdapat kekuatan tubuh dan jiwa tertentu yang memungkinkan manusia melakukan perbuatan-perbuatan yang langgeng, mengejutkan, besar dan berani.
b. Sumber Daya Alam
Menurut Teori psikologis, kelimpahan sumber daya alam menjadi sumber kekuasaan karena dijadikan alat perkembangan sosial dan politik.
c. Ruang sebagai struktur politik
Iklim dan sumber daya alam tidak bisa dipisahkan dari faktor geografis yang lain yaitu ruang teritorial. Yang dimaksud adalah ruang alamiah, tempat dimana manusia melakukan berbagai aktivitas kehidupannya.
1.2 Struktur Demografis
Sudah sejak lama di akui bahwa faktor-faktor demografis atau kependudukan sangat mempengaruhi kehidupan politik. Jumlah penduduk jelas mempengaruhi kebijakan politik disuatu Negara dengan penduduk kecil tertentu berbeda dengan kehidupan politik suatu Negara yang besar dan padat.
2. Struktur Sosial
Yang tercakup dalam faktor-faktor sosial diantaranya sebagai berikut.
2.1 Keterampilan Teknologis
Keterampilan teknologis dimaksudkan “suatu proses kolektif dari kemahiran atau manufaktur khusus”. Untuk sederhananya adalah “ keterampilan dalam mengembangkan teknologi modern - canggih ”.
Menurut Maurice Duverger “ teknik ” adalah penemuan material yang direncanakan manusia – alat-alat, mesin-mesin dan sebagainya. Namun, menurut Jacques Ellul ( 1912- ) “ teknik ” tidak berarti mesin, objek-objek hasil teknologi melainkan suatu keseluruhan metode yang dicapai secara rasional dan mempunyai efisiensi mutlak (untuk suatu tahap perkembangan tertentu) dalam setiap bidang kegiatan manusia.
Perbedaaan pandangan tentang “ teknik ” tersebut mendorong munculnya revolusi teknologi. Diantaranya adalah mempengaruhi beberapa hal yaitu :
a. Kemajuan teknologi dan transformasi struktur sosial – ekonomi.
b. Kemajuan ekonomi dan perkembangan kultural.
c. Teknologi dan pengaruhnya terhadap kehidupan politik.
Dalam perspektif politik, pengaruh kemajuan teknologi dapat berupa :
1. Kemajuan teknologi dan pengurangan antagonism sosial.
2. Kemajuan teknologi dan pengembangan pemahaman manusia.
3. Kemajuan teknologi dan peningkatan kekuasaan.
2.2 Lembaga-lembaga sosial
a. Pengertian umum lembaga
Lembaga biasanya didefinisikan dengan pola prilaku manusia yang mapan, terdiri atas interaksi sosial berstruktur dalam suatu kerangka nilai yang relevan.
b. Tempat individu dalam lembaga social: status dan peranan
Melalui lembaga-lembaga sosial individu terlibat dalam berbagai aktivitas sosial sesuai dengan status dan perannya masing-masing. Dengan kata lain, lembaga-lembaga sosial memberikan manusia status dan peranan social tertentu.
c. Jenis – jenis lembaga sosial
Terdapat banyak lembaga-lembaga dan tidak mudah untuk membaginya kedalam jenis-jenis tertentu. Jenis lembaga dan cara pembentukkannya terdiri dari dua jenis yaitu lembaga yang terjadi secara otomatis dan lembaga yang terjadi karena dibentuk dengan sengaja oleh sekelompok orang dalam suatu masyarakat atau sering disebut lembaga normatif.
Jenis lembaga normatif yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Didirikan berdasarkan hukum, peraturan-peraturan dan berdasarkan keputusan-keputusan yang dibuat pemerintah.
b. Didirkan berdasarkan kebiasaan social atau berdasarkan kontrak-kontrak yang dibuat oleh individu-individu secara pribadi tetapi disahkan oleh hukum, oleh keputusan resmi atau keputusan pemerintah.
d. Lembaga dan teknologi
Lembaga-lembaga sosial mempunyai hubungan yang erat dengan perkembangan teknologi. Kaum Marxis cenderung beranggapan bahwa lembaga-lembaga sosial merupakan cerminan teknologi. Artinya, lembaga-lembaga sosial akibat dari perkembangan teknologi.
e. Ketahanan lembaga-lembaga sosial : inersia sosial.
Inersia sosial bersifat menentang perubahan yang terdapat pada lembaga-lembaga sosial.
f. Lembaga-lembaga politik
Lembaga-lembaga politik adalah lembaga-lembaga yang mengurusi kekuasaan, organisasinya, pengalihannya, pelaksanaannya dan sebagainya. Dalam perjalanan sejarah, lembaga-lembaga politik menjelma atau membentuk beragam rezim politik, diantaranya :
1. Klasifikasi Purba.
2. Klasifikasi legal masa sekarang
3. Klasifikasi sosiologis modern
g. Lembaga-lembaga politik dan struktur tekno-ekonomi
Menurut kaum Marxis rezim politik ditentukan oleh struktur atau system tekno – ekonomik (kegiatan produksi), mereka mengingkari otonomi lembaga-lembaga social termasuk lembaga-lembaga politik. Sedangkan kaum kapitalis (Barat), selain menekankan independensi politik juga menekankan bahwa faktor esensial yang menentukan kemunculan rezim-rezim politik bukanlah system hak milik ataupun faktor ekonomis, melainkan tingkat pengembangan teknologis.
2.3 Kebudayaan
Kebudayaan mengacu pada keyakinan, ideology, dan mitos, yaitu citra-citra kolektif dan ide suatu komunitasn, yang disebut elemen spiritual dan psikologis kebudayaan.
Kebudayaan dalam arti luas yaitu mengacu pada bentuk-bentuk yang unik yang merupakan gabungan dari semua unsure, yaitu cutra kolektif, keyakinan, ideologi, lembaga-lembaga sosial, teknologi dan bahkan faktor-faktor goegrafis dan demografis.
a. Keyakinan : Ideologi dan Mitos
Ideologi adalah keyakinan yang lebih rasional, ada rumusannya. Sedangkan, Mitos adalah keyakinan yang irasional, yang lebih bersifat spontan.
b. Pengaruh keyakinan terhadap kehidupan politik
Pengaruh keyakinan politik bersifat skunder. Karena keyakinan itu hanyalah cerminan atau pantulan dari struktur sosil-ekonomis. Menurut Albert Thibaudet “politik adalah ide”.
c. Entitas kultural dan pengaruhnya terhadap politik
Entitas kultural adalah suatu istilah yang mengacu pada semua unsur yang membentuk kebudayaan. Dengan kata lain, entitas kultural merupakan sintesis dari semua faktor cultural. Secara kasar dikatakan bahwa setiap kelompok sosial adalah entitas kultural.
0 komentar:
Posting Komentar